Sekda Arvan Buka Kegiatan Analisis Situasi Aksi Konvergensi Stunting 2025, Libatkan 19 OPD Bolsel

BOLSEL615 Views

BOLSEL, POSTULAT.ID – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terus menunjukkan keseriusannya dalam menurunkan angka stunting. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya secara resmi Kegiatan Analisis Situasi Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 oleh Sekretaris Daerah, Marzanzius Arvan Ohy, pada Rabu 09 Juli 2025.

Kegiatan ini menandai dimulainya langkah strategis pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting dan mempercepat terciptanya generasi Bolsel yang sehat dan berkualitas.

“Analisis situasi adalah langkah awal yang sangat krusial dari enam tahapan Aksi Konvergensi. Melalui kegiatan ini, kita memetakan sasaran, menilai capaian, mengidentifikasi hambatan, serta menyusun strategi dan penganggaran secara tepat dan terukur,” tegas Arvan yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten.

Ia menjelaskan, Aksi Konvergensi untuk periode 2025–2029 kini disederhanakan menjadi enam aksi, tanpa mengurangi esensi dan efektivitasnya. Empat di antaranya merupakan aksi utama, dan dua lainnya aksi pendukung.

“Empat Aksi Utama terdiri dari Analisis Situasi, Penguatan Perencanaan, Penguatan Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi Hasil,” Ujarnya

“Sementara Dua Aksi Pendukung yankni Penyusunan Regulasi Pendukung dan Publikasi Pelaksanaan Aksi Konvergensi,” Tambahnya

Semua proses ini akan dilaporkan secara digital melalui sistem Web Monitoring (WebMon) Bina Bangda, baik di level kecamatan maupun kabupaten/kota. Untuk tingkat kecamatan, pelibatan tujuh akun pengguna seperti operator puskesmas, PLKB, hingga camat sebagai pemberi persetujuan menjadi kunci dalam menjaga akurasi dan validitas data.

Sementara di tingkat kabupaten/kota, pelaporan melibatkan 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bertanggung jawab atas berbagai indikator, mulai dari Bappelitbangda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, hingga Dinas Sosial dan Dinas Pertanian.

Data yang dihimpun meliputi cakupan layanan, penganggaran, hingga penandaan (tagging) atas 31 indikator percepatan penurunan stunting. Semua informasi ini wajib tercermin dalam dokumen perencanaan strategis OPD, seperti Renstra dan Renja.

Turut hadir mendampingi Sekda dalam kegiatan ini, Kepala Bappelitbangda Bolsel Rikson Paputungan, serta Tim Ahli dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Sam Patoro Larobo, SH, MH, yang memberikan pendampingan teknis dalam pelaksanaan aksi konvergensi.

Langkah ini menjadi awal dari kerja kolaboratif seluruh elemen pemerintah daerah dalam membangun generasi Bolsel yang sehat, cerdas, dan bebas stunting.

Comment