Gelar Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten, Dinas PPKBP3A Bolsel Komitmen Berantas Gizi Buruk

BOLSEL, POSTULAT.ID– Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A), Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menggelar kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten. Kamis, 29 Februari 2024.

Kegiatan yang digelar di Hotel The Sentra Manado ini dibuka langsung oleh Bupati Iskandar Kamaru, dan dihadiri oleh Sekda Marzanzius Arvan Ohy, pimpinan perangkat daerah, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) kabupaten Bolsel, serta organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan.

Dalam sambutanya, Bupati mengatakan pelaksanaan Rembuk Stunting ini merupakan bagian dari 8 aksi Konvergensi percepatan penurunan stunting. Hal ini juga sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam menuntaskan stunting di daerah dan nasional.

Dijelaskan Bupati, isu utama dalam kegiatan rembuk stunting ini adalah tersedianya program atau kegiatan penurunan stunting yang akan dilakukan pada tahun berjalan, serta komitmen pemerintah daerah dan OPD terkait untuk melaksanakan program yang akan dimuat dalam RKPD/Renja tahun berikutnya.

“Sesuai Perpres No 72 Tahun 2021, target nasional prevelensi stunting yang harus dicapai adalah sebesar 14 persen pada tahun 2024 ini,” Ungkapnya.

Bupati mengatakan, prevelensi stunting Kabupaten Bolsel tahun 2023 sesuai dengan pengukuran EPPGM yaitu 2,93 persen dan SSGI 27,9 persen. Sehinga sesuai dengan target RPJM prevelensi stunting menggunakan data EPPGM pada tahun 2023 sebesar 6 persen mampu dicapai, bahkan melebihi targer yang ada.

“Melihat capaian prevelensi stunting saat ini, tentu pemerintah daerah tidak berpuas diri karena masih diperlukan kerjasama yang kuat semua pihak dalam rangka pencapaian targer nasional dan daerah,” Tegas Bupati, sembari berharap komitmen semua pihak dalam rangka percepatan penurunan stunting di daerah.

“Saya mengharapkan komitmen bapak ibu pimpinan OPD agar dapat menyusun program dan kegiatan agar intervensi stunting dapat diarahkan ke desa-desa lokus sesuai dengan indikator yang ada,” Pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Bolsel, Suhartini Damo mengatakan stunting termasuk urusan kesehatan yang esensial dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan negara dan daerah kita ini, maka untuk penanganannya perlu melibatkan banyak pihak dan banyak aspek secara berkelanjutan.

“Seperti aspek kesehatan, aspek keluarga, maupun aspek perilaku. Artinya intervensi terhadap percepatan penurunan stunting perlu dilakukan dengan intervensi spesifik dan sensitif secara terpadu dari semua stakeholder yang ada,” Ujarnya.

Oleh karena itu, pelaksanaan percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan terintegrasi dan terpadu mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan hingga tingkat Desa yang menjadi lokus stunting sesuai dengan indikator yang ada.

“Dengan membangun sinergi, kolaborasi dan akselerasi bersama pemerintah, masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya. Maka gerakan kita hari ini pastinya tidak menjadi sia-sia,” Tukasnya.

Comment