Cegah Stunting, Dinas PPKBP3A Bolsel Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Kepada Catin

BOLSEL, POSTULAT.ID– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), terus memaksimalkan upaya pencegahan stunting melalui kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk peningkatan pelayanan dan pengukuran Stunting di daerah.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendata dan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada calon pengantin (Catin) yang termasuk dalam kelompok prioritas pencegahan stunting.

Kegiatan dilaksanakan di Area perkantoran panango dan dibuka langsung oleh kepala perwakilan BKKBN Sukawesi Utara yang diwakili oleh ibu Rosilia Biona Wowiling dan dihadiri oleh perwakilan BKKBN Pusat A. Nopian Hendriana, Penyuluh KB Direktorat Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN. Rabu, 19 Juni 2024.

Dalam sambutanya, Rosilia Biona Wowiling mengungkapkan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

“Dalam perpres tersebut mengamanatkan untuk menjadikan Calon Pengantin (Catin) sebagai sasaran intervensi sensitif dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, pendampingan kesehatan reproduksi, serta edukasi gizi sejak dini sebagai upaya deteksi dini dan mitigasi resiko melahirkan bayi stunting,” Ungkapnya.

Ditempat yang sama, perwakilan BKKBN Pusat A. Nopian Hendriana mengatakan bawa kegiatan ini dilaksanakn di 17 provinsi prioritas se indonesia, dan Sulawesi Utara salah satunya.

“Sebagaimana hasil Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023 itu ada kenaikan angka stunting, sekitar 0,8% dari 20,5% menjadi 21,3% termasuk di kabupaten Bolsel, jadi ini upaya untuk bisa mempercepat penurunan stunting di kabupaten khususnya di Bolsel,” Ungkapnya.

“Dasarnya, kita sudah ada Perpres No 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, kemudian ditindaklanjuti oleh peraturan kepala BKKBN no 12 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional, nah ini salah satu yang diupayakan Pemerintah,” Sambungnya, ketika diwawancarai awak media.

Dia juga mengatakan bahwa kegiatan ini adalah orientasi tim pendamping keluarga dalam pengukuran dan pelayanan kepada sasaran terutama kepada calon pengantin ataupun pasangan yang baru menikah.

“Contoh ketika ad pemeriksaan kesehatan ternyata ada Catin yang hemoglobin atau anemia, nah ini kan terdeksi dan terukur. Nanti ada layanan misalnya diberikan tablet tambah darah oleh fasilitas kesehatan, sehingga nanti ketika hamil yang bersangkutan sudah tidak anemia lagi, sudah dalam kondisi yang bagus,” Terangnya

“Jadi harapanya, dengan adanya kegiatan seperti ini bisa meminimalisir resiko-resiko dan ekspektasinya itu tidak ada lagi angka stunting baru, sehingga yang dicita-citakan menuju Indonesa Emas tahun 2045 bisa terwujud dengan SDM yang unggul dan bebas stunting,” Pungkasnya

 

Comment